!!A Big Hug For My Pal!!

Wah, saya cukup kaget ada 'makhluk tak diundang' di blog saya... Hahahahah... Welcome to my world, dude! Saya harap anda juga tidak kaget terhadap keadaan diri saya yang sebenarnya...

Yaahh... Ternyata ada juga 'teman' saya yang hidupnya kurang lebih sama dengan saya. Saya sebenarnya tidak menyangka, lho, yang namanya Henry bisa juga merasa hopeless dan down-strokes. Hahahaha... Yang saya tahu Henry itu adalah salah satu orang yang tidak berbeda dengan dunia ini. Sama 'fake'-nya... Hahahahaha... Bisa juga toh, dia merasakan apa yang namanya 'emo-feelings'. Yaahh... What can I say... Welcome to this world...

Saya juga setuju terhadap pemikiran dia dalam menjalani hidup, bahwa dia 'menutup diri' terhadap segala kepalsuan di dunia ini. Waahhh... What a brilliant thought, dude! I'd give you with my 3rd thumbs if I have!

Benar! Menutup diri terhadap lingkungan adalah hal pertama yang saya lakukan untuk mengatasi masalah dalam diri saya. Saya tidak merasa perlu untuk menengok kepada orang lain jika mereka pun tidak merasa perlu menengok kepada saya. Saya selalu merasa asyik dengan kenangan-kenangan masa lalu dengan teman-teman seperjuangan saya dan atmosfir lingkungan saya di masa lampau. Saya merasa dunia baru yang saya lalui sangat-sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Yeaahhh... (sekali lagi) bukan berati saya tidak mencoba untuk beradaptasi, lho! Hanya saja saya merasa apa yang saya lakukan tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dan bisa saya katakan, dunia saya yang lalu jauh lebih baik dengan dunia saya yang sekarang ini... Dan saya selalu merasa demikian terhadap keadaan saya yang sekarang ini...

Yah, pada awalnya memang menutup diri adalah hal yang selalu saya lakukan. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, saya selalu berpikir bahwa ini adalah salah satu masalah dalam diri saya. Dan masalah itu dikasih sama Tuhan sebagai anugerah. It's a gift. Tuhan memberikan masalah kepada diri kita sebagai proses pembelajaran kita untuk menjadi dewasa, dan proses itu memerlukan pengorbanan. Yeaaa... Dalam menghadapi masalah2 itu saya sadar kalau menutup diri adalah jalan yang cukup buruk untuk menyelesaikan masalah. Yang perlu saya lakukan adalah menjadi bagian dalam diri mereka dan melihat apa yang bisa saya lakukan agar mereka bisa melihat diri saya dalam keadaan saya yang sebenarnya, tanpa perlu ada senyum-senyum palsu atau hal-hal yang dibuat-buat. Berdasarkan pengalaman saya hal itu butuh proses. :-)

Mungkin ini hanya share saja buat temanku, Henry.. Cieee... Bahasanya... Ehm, tapi sumpah, saya pada dasarnya adalah... saya. Lihatlah saya sedalam-dalamnya dan anda akan tahu apa yang saya maksudkan. Uuuhhh... Dan ada lagi satu hal yang bisa saya pelajari... 'Saya tidak sendirian di dunia ini...' Thx, dude!